Monday, April 1, 2013

sepertiku... seperti yang lainnya


Malam ini, hanya awan kumulus yang mengerti perasaanku
Hanya angin kelam yang hinggap di benakku
Deretan kata yang tak terucap menjadi kerlip bintang yang tak tersampaikan
Kerlip yang hanya diciptakan untuk seorang penyuka makhluk kecil tak berpemikiran luas
Penyemangat hidupku, penyemangat hidup bagi beberapa jiwa lainnya

Di belahan dunia lainnya terdapat seorang jiwa yang kebingungan
Mencari angin segar diantara hitam pekatnya asap dunia
Mencari kehangatan diantara dinginnya kota kembang
Secarik kertas dia ambil hanya untuk dibuangnya kembali
Awalnya kebingunganku tak terbalas
Namun kutahu, dia sepertiku
Seperti makhluk makhluk keras kepala lainnya
Tak mendapatkan yang diinginkannya

Hey
Kami sama seperti kalian
Kami punya mulut, namun tak berkicau
Kami punya mata, tapi buta akan keindahan
Kami punya telinga, hanya saja begitu lowong
Begitu pula perasaan, tentu saja kami punya
Namun sudah membeku, tertusuk dinginnya kristal es pagi ini
Yang dibuat oleh kalian
Kalian yang tak hiraukan kami

Jika nanti, suatu saat, suatu waktu, suatu hari
Kami meninggalkan sarang yang sering kalian sebut dunia
Tak usah banyak berbuat
Cukup hargai orang seperti kami
Seperti orang kebingungan lainnya

Tuesday, January 15, 2013

kaktus 2 tahun lalu

begitu katanya...
membuang pikiran jenuh... terbang ke langit nan kelam...
tepat 2 tahun sudah katanya...
ia membuang  waktu, hanya untuk hati yang sesaat...
bukan tanpa hati... sesaat saja...

hanya enam dawai coklat dan sebatang gitarlah yang menemaninya saat itu...
petikan demi petikan senandung hening dapat memecah bisingnya hujan di penghujung hari...
tak terasa sudah larut... larut dalam bunga indahnya...
terlalu larut... membuatnya terhempas sejauh jauhnya...
sejauh jauhnya... darinya...

jangankan dia... air pun mejauhinya...
karena ia bagaikan kaktus... ya, untuk disimpan sedalam dalamnya di dalam hati...
memang indah untuk dipandang... tapi luka yang didapat... jika dia peluk dengan erat...

namun... apa yang terjadi bila ia membiarkan kaktus itu tergeletak di samping nya?
bisa jadi direbut oleh jiwa yang lain...
mungkin hal yang sama akan didapatkannya... terluka...
namun... tak menutup kemungkinan... kaktus itu akan tumbuh...
tumbuh menjadi tanaman yang indah... dengan bunga bunga yang megah...

tapi satu hal yang selalu menjadi ambigu bagi setiap jiwa...
jangan didekap... jangan dilepas...
luka... hilang...