Monday, December 10, 2012

hampa namun tak ringan

kadang...
aku berpikir bagaimana caranya untuk melepaskan beban di pundakku ini...
terasa sangat berat, namun seketika sirna...
ketika engkau datang...

sorot matamu layaknya pantulan cahaya embun di pagi hari...
tenang... damai... sejuk... segalanya terasa indah...
rasanya tak dapat ku berucap ketika engkau datang...
bisu... lagi lagi bisu...

namun, bebanku terasa bertambah... ketika engka kecewakanku...
mengiris hati dengan sebilah pedang yang ada di dalam dirimu...
hanya desir pasir yang menemaniku...
kesendirianku...

aku hanya bisa menatap kosong langit tua yang kau sebut sebut tempat berkicaunya burung burung...
menatap impian lama, yang seketika kandas di tengah jalan... perjalanan hidupku...

teriak... inginku berteriak...
lepaskan semua beban di hidupku...
mungkin hanya langit yang mendengarkanku... rerumputan yang menemaniku...
matahari yang menghangatkanku... tak ada engkau di sisiku

Monday, November 5, 2012

when...

     Ketika hanya angin yang menemanimu... Ketika hanya dingin malam yang memelukmu... Ketika hanya kicau burung yang meramaikan suasanamu... Ketika hanya rintik hujan yang mengetahui perasaanmu...

     Ketika hanya dengan lagu kau berucap... Ketika hanya dengan hati kecilmu kau merasakan... Ketika hanya dengan bisikan omong kosong kau mendengar... Ketika hanya dengan udara sesak kau bernafas...

Ketika mereka berubah... Ketika tak satupun lagi yang ingin bersamamu... Aku disini untukmu

Friday, November 2, 2012

kerajaan bisu

     Terjadi kembali... dua buah pikirian yang penuh dengan omong kosong saling beradu dalam hampanya waktu... mengiris rintikan hujan, dimalam itu...

     Bertatap... saling mencoba untuk bertukar pikiran... namun hanyalah sia sia belaka, karena mereka hanya ingin meluapkan emosi satu sama lain, tak menghasilkan apapun...

     Tetesan air dari awan kelabu hanya bisa berbisik bahwa mereka haruslah berlari sekencang kencangnya... yaa lari dari kenyataan pahit yang mereka berdua alami... meskipun satu sama lain ingin meluruskan benang kusut yang mereka berdua buat bersama...

      Diam... mereka hanya diam... menghabiskan malam yang panjang di tengah rintik hujan... tak terasa, sang putri sudah berlari meninggalkan pangerannya... meninggalkan kerajaan "bisu" yang mereka tanam dalam laci kosong di hati kecil mereka...

     Yaa, kerajaan "bisu" ini akan terus berulang sampai salah satu diantara mereka membawa sepercik api... bukan untuk membakar emosi... namun, hanyalah untuk membakar benang kusut yang tidak ada habisnya jika mereka mencoba untuk meluruskannya... betul, mengakhiri kisahnya...